Kamis, 30 Januari 2014





Manisan Halua (istimewa)
Langkat, Seruu.com - Salah satu makanan khas masyarakat melayu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang selalu ada pada setiap lebaran adalah manisan halua.
"Warga melayu Langkat tidak akan lupa menyuguhkan hidangan manisan halua buat tamu yang datang," kata Ani Syafii, salah satu pedagang manisan Halua di kota Stabat, Sabtu (3/8/13).

Halua terbuat dari  pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, dan buah gundur, lalu dibentuk dengan berbagai variasi. Kemudian dicampur gula

putih yang dipanaskan atau dimaksukkan langsung ke dalam manisan yang sudah dibentuk dan diendapkan beberapa hari lamanya.

Setelah itu siap untuk disajikan atau dihidangkan kepada tamu yang mendatangi rumah kita ketika berlebaran.

Halua buatan Ani Syafii amat diminati pembeli dan tahun ini saja dia telah mempersiapkan 150 kg halua, dengan harga Rp70 ribu sampai Rp75 ribu per kg, bahkan ada Rp80 ribu seperti manisan cabai yang ternyata sangat diminati pembeli.
- See more at: http://tour.seruu.com/read/2013/08/03/178040/manisan-halua-makanan-khas-lebaran-di-sumatera#sthash.3LxxjYDY.dpuf




Manisan Halua (istimewa)
Langkat, Seruu.com - Salah satu makanan khas masyarakat melayu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang selalu ada pada setiap lebaran adalah manisan halua.
"Warga melayu Langkat tidak akan lupa menyuguhkan hidangan manisan halua buat tamu yang datang," kata Ani Syafii, salah satu pedagang manisan Halua di kota Stabat, Sabtu (3/8/13).

Halua terbuat dari  pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, dan buah gundur, lalu dibentuk dengan berbagai variasi. Kemudian dicampur gula

putih yang dipanaskan atau dimaksukkan langsung ke dalam manisan yang sudah dibentuk dan diendapkan beberapa hari lamanya.

Setelah itu siap untuk disajikan atau dihidangkan kepada tamu yang mendatangi rumah kita ketika berlebaran.

Halua buatan Ani Syafii amat diminati pembeli dan tahun ini saja dia telah mempersiapkan 150 kg halua, dengan harga Rp70 ribu sampai Rp75 ribu per kg, bahkan ada Rp80 ribu seperti manisan cabai yang ternyata sangat diminati pembeli.
- See more at: http://tour.seruu.com/read/2013/08/03/178040/manisan-halua-makanan-khas-lebaran-di-sumatera#sthash.3LxxjYDY.dpuf




Manisan Halua (istimewa)
Langkat, Seruu.com - Salah satu makanan khas masyarakat melayu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang selalu ada pada setiap lebaran adalah manisan halua.
"Warga melayu Langkat tidak akan lupa menyuguhkan hidangan manisan halua buat tamu yang datang," kata Ani Syafii, salah satu pedagang manisan Halua di kota Stabat, Sabtu (3/8/13).

Halua terbuat dari  pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, dan buah gundur, lalu dibentuk dengan berbagai variasi. Kemudian dicampur gula

putih yang dipanaskan atau dimaksukkan langsung ke dalam manisan yang sudah dibentuk dan diendapkan beberapa hari lamanya.

Setelah itu siap untuk disajikan atau dihidangkan kepada tamu yang mendatangi rumah kita ketika berlebaran.

Halua buatan Ani Syafii amat diminati pembeli dan tahun ini saja dia telah mempersiapkan 150 kg halua, dengan harga Rp70 ribu sampai Rp75 ribu per kg, bahkan ada Rp80 ribu seperti manisan cabai yang ternyata sangat diminati pembeli.
- See more at: http://tour.seruu.com/read/2013/08/03/178040/manisan-halua-makanan-khas-lebaran-di-sumatera#sthash.3LxxjYDY.dpuf




Manisan Halua (istimewa)
Langkat, Seruu.com - Salah satu makanan khas masyarakat melayu di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang selalu ada pada setiap lebaran adalah manisan halua.
"Warga melayu Langkat tidak akan lupa menyuguhkan hidangan manisan halua buat tamu yang datang," kata Ani Syafii, salah satu pedagang manisan Halua di kota Stabat, Sabtu (3/8/13).

Halua terbuat dari  pepaya, cabai, labu, wortel, daun pepaya, buah gelugur, buah renda, terong, kolang kaling, dan buah gundur, lalu dibentuk dengan berbagai variasi. Kemudian dicampur gula

putih yang dipanaskan atau dimaksukkan langsung ke dalam manisan yang sudah dibentuk dan diendapkan beberapa hari lamanya.

Setelah itu siap untuk disajikan atau dihidangkan kepada tamu yang mendatangi rumah kita ketika berlebaran.
- See more at: http://tour.seruu.com/read/2013/08/03/178040/manisan-halua-makanan-khas-lebaran-di-sumatera#sthash.3LxxjYDY.dpuf
1. Bolu Kemojo
Bolu Kemojo adalah makanan khas Pekanbaru, yang dipopulerkan kembali oleh ibu Dinawati yaitu pada tahun 1998. Kue Bolu ini sebelumnya hanya dibuat untuk sekedar konsumsi dalam keluarga saja, dan tidak dijual secara komersial apalagi dijual sebagai makanan oleh-oleh kota pekanbaru. Tapi dengan tekad yang kuat untuk menjadikan kue bolu ini sebagi makanan khas riau, dan kemudian beliau merintis membuka gerai pertamanya yang berkantor di Jalan Pelajar, yang sekarang jalan tersebut berubah menjadi Jalan lain. 

2. Roti Jala 
Berkas:Roti jala Indonesia.JPG
Roti jala adalah makanan yang berasal dari Melayu Sumatera . Biasanya makanan ini disuguhkan bersama kuah kari Melayu.
Di Deli makanan ini terkenal disajikan dengan kari kambing dan acar nanas. Menurut budayawan M Muhar Omtatok, roti jala merupakan makanan Melayu yang bisa saja teradaptasi dari unsur India.

3. Roti Canai
Fail:YosriRotiCanai.jpg
Roti canai atau roti jenis leper yang berbentuk bulat ini, merupakan satu makanan kegemaran di Malaysia. Ia dimakan sebagai makanan pagi, tengahari, petang, dan malam. Sering kali dimakan bersama dengan teh tarik, atau teh ais.Biasanya dihidangkan dengan kuah dal atau parpu atau kari dengansambal ikan bilis.
Penggunaan perkataan canai dalam bahasa Melayu dibelakang roti adalah hasil dari tingkahlaku pencanai roti tersebut dalam meleperkan, menganginkan dan menebar doh roti. Ada juga menyatakan perkataan canai dibelakang roti ini asalnya dari jenis dal yang digunakan bersama roti ini, yakni "Channal". Pada versi yang lain, perkataan canai ini datangnya dari nama bandar Chennai, India disebabkan ramai pencanai roti ini kebanyakkan berasal dari sana pada ketika kebanjiran orang India di Malaysia.
Roti canai di India dan Singapura, ia lebih dikenali sebagai roti pratha. Rupa roti pratha dengan roti canai adalah sama dan bentuknya masih lagi bulat.

4. Asidah
Kue ini namanya Asidah, teksturnya lembut dan rasanya manis perpaduan rempah spt cengkeh, kayu manis dan daun pandan. yg anehnya kue ini dimakan pake bawang goreng. kue ini bisa dibentuk sesuka hati.

5. Kue Bangkit
Diberi nama kue bangkit karena ukuran dari kue ini setelah matang dan dikeluarkan dari oven akan berukuran dua kali lipat dari ukuran adonan semula. Warna kue bangkit ini putih kekuningan dan kadang dipercantik dengan diberi noktah berwarna merah di atasnya. Tekstur kue bangkit yang sangat halus dan gampang remuk. Kue bangkit akan lumer di dalam mulut dan mempunyai rasa yang renyah ketika dikunyah. Rasanya yang manis ini menjadi daya tarik bagi anak-anak.

Nah sobat demikian tulisan saya tentang Makanan Khas Provinsi Riau  Semoga bisa menambah pengetahuan kita tentang khazanah tanah air kita tercinta, Indonesia. Jangan lupa untuk follow twitter paling indonesia di @kilasindonesia yah. Dapatkan berbagai tweet tweet seputar Indonesia dan tips tips lainnya.

6. Cencaluk
Cencaluk ialah sejenis lauk dalam hidangan tradisional melayu. makanan ini dibuat dari udang halus, cencaluk mengandungi kandungan protein yang tinggi.

7. Lempuk Durian
Lempuk Durian adalah salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau,lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa yang tak kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari Kabupaten Bengkalis, bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.

8. Es Laksamana Mengamuk
Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama. Konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun kuini. Laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kuini tersebut. Sang laksamana menebas-nebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, hingga puluhan buah kuini hancur karena kemarahannya ini. Usai sang laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun kuini mengambil puluhan buah kuini yang sudah tercincang dan terhampar di rumput. Pada awalnya, orang-orang tersebut bingung, akan diapakan buah kuini yang telah terpotong-potong tersebut. Hingga salah seorang wantia, mencampurkan potongan-potongan buah kuini itu dengan air santan dan gula merah. Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung.

9. Air Mata Pengantin
Es air mata pengantin terdiri dari bermacam agar-agar berwarna-warni. Es ini sekaligus dilengkapi biji selasih, nata de coco, dan blewah serta serutan es batu.

10. Mie Sagu
Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas masyarakat di Riau khususnya masyarakat Selatpanjang, di Pulau Tebing Tinggi dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti (pecahan Kab. Bengkalis), Provinsi Riau, Indonesia

11. Ikan Salai
Ikan Salai adalah ikan basah yang masih segar lalu dikeringkan melalui proses pengasapan. Ikan Salai merupakan salah satu menu makanan yang cukup terkenal terutama bagi masyarakatRiau  yang tinggal di sepanjang sungai-sungai besar yang ada di Riau , salah satunya di Kabupaten Pelalawan.

Makanan khas melayu langkat

1. Bolu Kemojo
Bolu Kemojo adalah makanan khas Pekanbaru, yang dipopulerkan kembali oleh ibu Dinawati yaitu pada tahun 1998. Kue Bolu ini sebelumnya hanya dibuat untuk sekedar konsumsi dalam keluarga saja, dan tidak dijual secara komersial apalagi dijual sebagai makanan oleh-oleh kota pekanbaru. Tapi dengan tekad yang kuat untuk menjadikan kue bolu ini sebagi makanan khas riau, dan kemudian beliau merintis membuka gerai pertamanya yang berkantor di Jalan Pelajar, yang sekarang jalan tersebut berubah menjadi Jalan lain. 

2. Roti Jala 
Berkas:Roti jala Indonesia.JPG
Roti jala adalah makanan yang berasal dari Melayu Sumatera . Biasanya makanan ini disuguhkan bersama kuah kari Melayu.
Di Deli makanan ini terkenal disajikan dengan kari kambing dan acar nanas. Menurut budayawan M Muhar Omtatok, roti jala merupakan makanan Melayu yang bisa saja teradaptasi dari unsur India.

3. Roti Canai
Fail:YosriRotiCanai.jpg
Roti canai atau roti jenis leper yang berbentuk bulat ini, merupakan satu makanan kegemaran di Malaysia. Ia dimakan sebagai makanan pagi, tengahari, petang, dan malam. Sering kali dimakan bersama dengan teh tarik, atau teh ais.Biasanya dihidangkan dengan kuah dal atau parpu atau kari dengansambal ikan bilis.
Penggunaan perkataan canai dalam bahasa Melayu dibelakang roti adalah hasil dari tingkahlaku pencanai roti tersebut dalam meleperkan, menganginkan dan menebar doh roti. Ada juga menyatakan perkataan canai dibelakang roti ini asalnya dari jenis dal yang digunakan bersama roti ini, yakni "Channal". Pada versi yang lain, perkataan canai ini datangnya dari nama bandar Chennai, India disebabkan ramai pencanai roti ini kebanyakkan berasal dari sana pada ketika kebanjiran orang India di Malaysia.
Roti canai di India dan Singapura, ia lebih dikenali sebagai roti pratha. Rupa roti pratha dengan roti canai adalah sama dan bentuknya masih lagi bulat.

4. Asidah
Kue ini namanya Asidah, teksturnya lembut dan rasanya manis perpaduan rempah spt cengkeh, kayu manis dan daun pandan. yg anehnya kue ini dimakan pake bawang goreng. kue ini bisa dibentuk sesuka hati.

5. Kue Bangkit
Diberi nama kue bangkit karena ukuran dari kue ini setelah matang dan dikeluarkan dari oven akan berukuran dua kali lipat dari ukuran adonan semula. Warna kue bangkit ini putih kekuningan dan kadang dipercantik dengan diberi noktah berwarna merah di atasnya. Tekstur kue bangkit yang sangat halus dan gampang remuk. Kue bangkit akan lumer di dalam mulut dan mempunyai rasa yang renyah ketika dikunyah. Rasanya yang manis ini menjadi daya tarik bagi anak-anak.

Nah sobat demikian tulisan saya tentang Makanan Khas Provinsi Riau  Semoga bisa menambah pengetahuan kita tentang khazanah tanah air kita tercinta, Indonesia. Jangan lupa untuk follow twitter paling indonesia di @kilasindonesia yah. Dapatkan berbagai tweet tweet seputar Indonesia dan tips tips lainnya.

6. Cencaluk
Cencaluk ialah sejenis lauk dalam hidangan tradisional melayu. makanan ini dibuat dari udang halus, cencaluk mengandungi kandungan protein yang tinggi.

7. Lempuk Durian
Lempuk Durian adalah salah satu Jenis Makanan Khas dari Riau yang terbuat dari Durian, lempuk ini berbentuk seperti dodol. Selain di Riau,lempuk juga dapat dijumpai di daerah lain di Sumatera. Siapa yang tak kenal dengan lempuk durian, "Makanan Khas Riau" ini berasal dari Kabupaten Bengkalis, bahkan lempuk sudai menjadi ikon Bengkalis, jika kita berkunjung ke Bengkalis kurang lengkapnya jikanya tidak membeli buah tangan Lempuk Durian.

8. Es Laksamana Mengamuk
Es Laksamana Mengamuk merupakan minuman dingin yang menggunakan buah kuini sebagai bahan utama. Konon, keberadaan minuman ini berawal dari mengamuknya seorang laksamana di kebun kuini. Laksamana tersebut mengamuk lantaran istrinya dibawa lari oleh pemilik kebun kuini tersebut. Sang laksamana menebas-nebaskan pedangnya ke seluruh penjuru, hingga puluhan buah kuini hancur karena kemarahannya ini. Usai sang laksamana menuntaskan kemarahannya dan pulang, orang-orang di sekitar kebun kuini mengambil puluhan buah kuini yang sudah tercincang dan terhampar di rumput. Pada awalnya, orang-orang tersebut bingung, akan diapakan buah kuini yang telah terpotong-potong tersebut. Hingga salah seorang wantia, mencampurkan potongan-potongan buah kuini itu dengan air santan dan gula merah. Jadilah minuman segar, yang pada waktu itu, langsung dinikmati oleh orang sekampung.

9. Air Mata Pengantin
Es air mata pengantin terdiri dari bermacam agar-agar berwarna-warni. Es ini sekaligus dilengkapi biji selasih, nata de coco, dan blewah serta serutan es batu.

10. Mie Sagu
Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas masyarakat di Riau khususnya masyarakat Selatpanjang, di Pulau Tebing Tinggi dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti (pecahan Kab. Bengkalis), Provinsi Riau, Indonesia

11. Ikan Salai
Ikan Salai adalah ikan basah yang masih segar lalu dikeringkan melalui proses pengasapan. Ikan Salai merupakan salah satu menu makanan yang cukup terkenal terutama bagi masyarakatRiau  yang tinggal di sepanjang sungai-sungai besar yang ada di Riau , salah satunya di Kabupaten Pelalawan.

Kota Stabat

Assalamu'alaikum....Dan salam sejahtera bagi  kita semua.
                   Disi  Saya  ingin  memperkenalkan tentng kota Stabat.
Masjid Azizi Langkat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3Xy1l93xHCguOAvh1lOU0deem1B8fvJe61FDNzgdKaV9e0RM6v_b5JCNcWGu8McmE8jv5NLKDrLVKBt68e4gKgtvH3NyCflUpleCcUwgM0IzJ_kXz_Ym-KcZmXI335A_Heirpj1bd9QE/s1600/DSC_5618x.jpg

LambangGaruda di Alun-alun kota stabat
           

Kabupaten Langkat adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kotanya berada di Stabat. Kabupaten Langkat terdiri dari 23 Kecamatan dengan luas 6.272 km² dan berpenduduk sejumlah 902.986 jiwa (2000).
Nama Langkat diambil dari nama Kesultanan Langkat yang dulu pernah ada di tempat yang kini merupakan kota kecil bernama Tanjung Pura, sekitar 20 km dari Stabat. Mantan wakil presiden Adam Malik pernah menuntut ilmu di sini.

Masa Pemerintahan Belanda dan Jepang
Pada masa Pemerintahan Belanda, Kabupaten Langkat masih berstatus keresidenan dan kesultanan (kerajaan) dengan pimpinan pemerintahan yang disebut Residen dan berkedudukan di Binjai dengan Residennya Morry Agesten. Residen mempunyai wewenang mendampingi Sultan Langkat di bidang orang-orang asing saja sedangkan bagi orang-orang asli (pribumi/ bumiputera) berada di tangan pemerintahan kesultanan Langkat. Kesultanan Langkat berturut-turut dijabat oleh :
1. Sultan Haji Musa Almahadamsyah 1865-1892
2. Sultan Tengku Abdul Aziz Abdul Jalik Rakhmatsyah 1893-1927
3. Sultan Mahmud 1927-1945/46

Di bawah pemerintahan Kesultanan dan Assisten Residen struktur pemerintahan disebut LUHAK dan dibawah luhak disebut Kejuruan (Raja kecil) dan Distrik, secara berjenjang disebut Penghulu Balai (Raja Kecil Karo) yang berada di desa. Pemerintahan Luhak dipimpin seorang Pangeran, Pemerintahan Kejuruan dipimpin seorang Datuk, Pemerintahan Distrik dipimpin seorang kepala Distrik, dan untuk jabatan kepala kejuruan/Datuk harus dipegang oleh penduduk asli yang pernah menjadi raja di daerahnya.

Pemerintahan Kesultanan di Langkat dibagi atas 3 (tiga) kepala Luhak, yakni :
Luhak Langkat Hulu
Berkedudukan di Binjai dipimpin oleh T.Pangeran Adil. Wilayah ini terdiri dari 3 Kejuruan dan 2 Distrik yaitu :
  • Kejuruan Selesai
  • Kejuruan Bahorok
  • Kejuruan Sei Bingai
  • Distrik Kwala
  • Distrik Salapian

Luhak Langkat Hilir
Berkedudukan di Tanjung Pura dipimpin oleh Pangeran Tengku Jambak/ T. Pangeran Ahmad. Wilayah ini mempunyai 2 kejuruan dan 4 distrik yaitu :
  • Kejuruan Stabat
  • Kejuruan Bingei
  • Distrik Secanggang
  • Distrik Padang Tualang
  • Distrik Cempa
  • Distrik Pantai Cermin

Luhak Teluk Haru
Berkedudukan di Pangkalan Berandan dipimpin oleh Pangeran Tumenggung (Tengku Djakfar). Wilayah ini terdiri dari satu kejuruan dan dua distrik.
  • Kejuruan Besitang meliputi Langkat Tamiang dan Salahaji.
  • Distrik Pulau Kampai
  • Distrik Sei Lepan

Masa Kemerdekaan
Awal 1942, kekuasaan pemerintah Kolonial Belanda beralih ke Pemerintahan jepang, namun sistem pemerintahan tidak mengalami perubahan, hanya sebutan Keresidenan berubah menjadi SYU, yang dipimpin oleh Syucokan. Afdeling diganti dengan Bunsyu dipimpin oleh Bunsyuco Kekuasaan Jepang ini berakhir pada saat kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada tanggal 17-08-1945.
Pada awal kemerdekaan Republik Indonesia, Sumatera dipimpin oleh seorang Gubernur yaitu Mr.T.M.Hasan, sedangkan Kabupaten Langkat tetap dengan status keresidenan dengan asisten residennya atau kepala pemerintahannya dijabat oleh Tengku Amir Hamzah, yang kemudian diganti oleh Adnan Nur Lubis dengan sebutan Bupati.
Pada tahun 1947-1949, terjadi agresi militer Belanda I, dan II, dan Kabupaten Langkat terbagi dua, yaitu Pemerintahan Negara Sumatera Timur (NST) yang berkedudukan di Binjai dengan kepala Pemerintahannya Wan Umaruddin dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedudukan di Pangkalan Berandan, dipimpin oleh Tengku Ubaidulah.
Berdasarkan PP No.7 Tahun 1956 secara administratif Kabupaten Langkat menjadi daerah otonom yang berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan kepala daerahnya (Bupati) Netap Bukit.
Mengingat luas Kabupaten Langkat, maka Kabupaten Langkat dibagi menjadi 3 (tiga) kewedanan yaitu :
1. Kewedanan Langkat Hulu berkedudukan di Binjai
2. Kewedanan Langkat Hilir berkedudukan di Tanjung Pura
3. Kewedanan Teluk Haru berkedudukan di Pangkalan Berandan.
Pada tahun 1963 wilayah kewedanan dihapus sedangkan tugas-tugas administrasi pemerintahan langsung dibawah Bupati serta Assiten Wedana (Camat) sebagai perangkat akhir.
Pada tahun 1965-1966 jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dipegang oleh seorang Care Taher (Pak Wongso) dan selanjutnya oleh Sutikno yang pada waktu itu sebagai Dan Dim 0202 Langkat. Dan secara berturut-turut jabatan Bupati Kdh. Tingkat II Langkat dijabat oleh:
1. T. Ismail Aswhin 1967 – 1974
2. HM. Iscad Idris 1974 – 1979
3. R. Mulyadi 1979 – 1984
4. H. Marzuki Erman 1984 – 1989
5. H. Zulfirman Siregar 1989 – 1994
6. Drs. H. Zulkifli Harahap 1994 – 1998
7. H. Abdul Wahab Dalimunthe, SH 3-9-1998 s/d 20-2-1999
8. H. Syamsul Arifin, SE 1999-2009
9. H. Ngogesa Sitepu : 2009 s/d sekarang